
Mantan Wakil Presiden AS Mike Pence telah mencela mantan bosnya Donald Trump karena melakukan kesalahan, dengan mengatakan sejarah akan memintanya “bertanggung jawab” atas serangan Capitol 6 Januari.
“Presiden Trump salah,” kata Pence pada jamuan makan malam tahunan di Gridiron, acara white-tie yang dihadiri oleh jurnalis dan politisi di Washington, DC.
“Saya tidak punya hak untuk membatalkan pemilihan. Dan kata-katanya yang sembrono membahayakan keluargaku dan semua orang di Capitol hari itu. Dan saya tahu bahwa sejarah akan meminta pertanggungjawaban Donald Trump, ”katanya lebih lanjut, seperti dilansir Washington Publish.
Trump telah lama menyangkal keabsahan pemilu 2020, yang ia kalahkan sekitar 7 juta suara, mengklaim adanya penipuan yang merajalela. Tapi dia belum mengajukan bukti untuk mendukung klaimnya. Tuduhannya selanjutnya ditolak oleh jaksa agungnya, William Barr.
Tuduhan tersebut memotivasi kerumunan pendukung Trump untuk menyerbu Capitol pada 6 Januari 2021 dalam upaya untuk mencegah anggota parlemen menjalankan tugas yang diamanatkan konstitusi untuk mengesahkan hasil pemilu.
Lima orang tewas akibat kekerasan pada 6 Januari, dan Capitol sendiri rusak parah. Empat petugas penegak hukum meninggal karena bunuh diri setelahnya.
Serangan itu menandai pertama kalinya Capitol diduduki sejak pasukan Inggris membakarnya selama Perang 1812.