
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan membahas proses normalisasi dengan Azerbaijan, kata Kremlin.
“Aspek praktis dari implementasi seluruh kompleks perjanjian terkenal antara para pemimpin Rusia, Armenia dan Azerbaijan pada 2020-2022 dipertimbangkan, termasuk langkah-langkah untuk memastikan stabilitas dan keamanan di perbatasan Armenia-Azerbaijan, memulihkan ekonomi dan transportasi hubungan di wilayah tersebut dan menyiapkan perjanjian damai antara Armenia dan Azerbaijan,” bunyi pernyataan itu.
Ia menambahkan bahwa diskusi mengenai situasi saat ini di wilayah Karabakh juga dibahas, dan Putin menekankan “kebutuhan untuk menyelesaikan semua masalah yang muncul dengan cara yang konstruktif, melalui kontak dan interaksi yang erat antara para pihak dan penjaga perdamaian Rusia.”
Gencatan senjata yang ditengahi Rusia antara Azerbaijan dan Armenia telah berlaku sejak perang tahun 2020 yang memaksa Yerevan menyerahkan wilayah yang telah didudukinya selama hampir tiga dekade. Sejak saat itu, proses untuk menormalkan hubungan antara kedua negara bertetangga tersebut sedang berlangsung.
Sedikitnya lima orang tewas dalam baku tembak terbaru di Karabakh awal bulan ini.
Sejak akhir tahun lalu, aktivis lingkungan Azerbaijan telah memprotes di sepanjang koridor Lachin, satu-satunya jalan yang menghubungkan Karabakh ke Armenia, menentang penambangan liar.