
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Rabu bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ethiopia Demeke Mekonnen dan pejabat lainnya di ibu kota Addis Ababa, karena kedua negara berupaya memperbaiki hubungan setelah perang di wilayah Tigray utara Ethiopia.
“Mungkin yang paling penting adalah memperdalam perdamaian yang terjadi di utara,” kata Blinken kepada wartawan setelah pertemuan itu.
Berbicara kepada media, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia Meles Alem mengatakan kedua belah pihak mengomentari perkembangan positif dari penghentian permusuhan dan proses Perlucutan Senjata, Demobilisasi dan Rehabilitasi yang dipimpin Uni Afrika, dan pekerjaan Komisi Rehabilitasi Ethiopia.
Alem menambahkan bahwa kedua pihak membahas pembentukan pemerintahan daerah sementara di wilayah Tigray dan konsultasi nasional yang sedang berlangsung mengenai kebijakan Keadilan Transisi yang akan mewujudkan “pertanggungjawaban dan ganti rugi bagi para korban.”
Kunjungan Blinken terjadi di tengah gencatan senjata di wilayah Tigray, di mana konflik yang menghancurkan selama dua tahun terakhir menewaskan puluhan ribu orang.
Para ahli dari Tanduk Afrika percaya bahwa kunjungan Blinken ke Ethiopia merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh AS untuk memperkuat hubungannya dengan negara-negara Afrika.
Sebagai negara terpadat kedua di benua itu, Ethiopia adalah pemain kunci dalam politik regional dan sekutu lama AS.
Blinken tiba di Addis Ababa pada hari Rabu dalam kunjungan kerja dan akan bertemu dengan pejabat tinggi lainnya dari pemerintah Ethiopia, Uni Afrika dan perwakilan dari kepemimpinan Tigrayan.
Pada hari Kamis, Blinken akan mengunjungi negara Niger di Afrika Barat.